Nelayan Karimun Hanyut Hingga Terdampar di Perairan Malaysia, Begini Kronologis Kejadiannya

oleh
Satpolairud Polres Karimun dan Tim saat melakukan penjemputan 2 orang Nelayan Meral yang terdampar di Perairan Batu Pahat Johor Malaysia. (Foto : Ist)

Karimun — Satpolairud Polres Karimun, BKO Direktorat Polda Kepri, Pos Pol AL Takong Hiu dan Dinas Perikanan Provinsi Cabang Kabupaten Karimun melakukan penjemputan 2 (dua) orang nelayan Indonesia yang terdampar di Perairan Batu Pahat, Johor, Malaysia, karena diterpa angin kencang dan mesin pompong mengalami kerusakan, Rabu, 28 September 2022.

Penjemputan 2 (dua) Nelayan Meral, Kabupaten Karimun, atas nama Supianto dan Yanto itu, menggunakan Kapal Patroli Satpolairud KP XXXI-30-1002 dan BKO Direktorat Polda Kepri KP XXXI-1001, pada hari ini Rabu, 28 September 2022, sekira pukul 09.00 WIB melalui titik koordinat yang disepakati 01°15.367′ N – 103°21.614′ E dengan Konjen RI, Johor Bahru dan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia).

Kapolres Karimun, AKBP Tony Pantano, saat dikonfirmasi melalui Kasat Polairud Polres Karimun, AKP Binsar Samosir, membenarkan adanya penjemputan Nelayan Meral (Indonesia), melalui Konjen RI Johor Bahru dan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia).

“Bahwa pihaknya benar telah melakukan penjemputan nelayan yang terdampar di perairan Batu Pahat, Johor, Malaysia, setelah melakukan koordinasi dengan Konjen RI Johor Bahru dan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia),” ujar Binsar.

Disebutkan Binsar, penjemputan tersebut sampai laut perbatasan Malaysia dan Indonesia. Kemudian, aparat Maritim Malaysia akan mengantar 2 (dua) nelayan beserta kapal hingga perbatasan.

“Kita jemput nanti sampai perbatasan, jadi nanti kita bertemu dititik koordinat yang telah ditentukan,” ucap Binsar.

Kronologis kejadian berawal pada hari Kamis tanggal 22 September 2022 sekira pukul 02.00 WIB terjadi angin ribut dan cuaca buruk, kemudian saksi (adik korban) bernama Wito sempat bertemu dengan pompong korban dan memberitahukan agar segera ke tepi berteduh dahulu dan berlindung dibalik pulau dikarenakan cuaca buruk.

Disebabkan korban masih berada ditengah laut, dan tidak lama kemudian pompong korban tidak terlihat lagi dikarenakan cuaca buruk. Sementara pompong saksi berlindung dibalik pulau.

Kemudian sampai pada hari Jumat, tanggal 23 September 2022, saksi adik korban WITO mencari korban dan terus menghubungi korban Supianto dan Yanto, tetapi sampai sekarang tidak bisa dihubungi, dan kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada Satpolairud Polres Karimun. (Red)

Share and Enjoy !

Shares

No More Posts Available.

No more pages to load.